Header Ads

Manusia dan Budaya


A. Definisi Manusia
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah, berbeda dengan manusia hewan tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.
1.   Hakikat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Adapun hakikat manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati .
f. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
g. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

B.        DEVINISI BUDAYA
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif

C. Kaitan Manusia Dan Budaya
Manusia sebagai perilaku kebudayaan ya’ni dapat dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
1. Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
2. Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3. Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat idup dengan baik
D. Kedudukan Manusia Terhadap Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki  hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan

4) pencipta kebudayaan.

C.Studi Kasus

Pertunjukan seni dan budaya Nusantara menjadi pintu masuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional, seperti yang terlihat dalam New England Indonesian Festival 2014 yang berlangsung di Kota Boston, Amerika Serikat, Sabtu (13/9/2014). Ratusan warga Boston dan sekitarnya, serta warga negara Indonesia yang tinggal di Boston, menyaksikan pertunjukan seni tradisi dari berbagai daerah di Tanah Air.

Pertunjukan seni tradisi dari tim Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang diundang mengisi acara tersebut, memukau penonton dengan berbagai tarian, salah satunya tari Topeng Ireng Gugur Gunung.

Tarian yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat di lereng Gunung Merapi dan Merbabu ini dibawakan oleh 18 pelajar dengan kostum bernuansa etnik. Mereka mendapat sambutan meriah dari penonton yang memenuhi Copley Square, Boston.

Wartawan Kompas, Sonya Hellen Sinombor, melaporkan, acara yang dibuka Konsul Jenderal RI di Boston Ghafur Akbar Dharmaputra dan dihadiri Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Amerika Serikat Haryo Winarso berlangsung pada Sabtu mulai sekitar pukul 11.00 hingga pukul 19.00 waktu setempat.


Selain pertunjukan tarian dan musik Nusantara, festival yang digagas mahasiswa Indonesia di Boston yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) ini juga menampilkan berbagai kuliner Nusantara di sekitar tempat pertunjukan.

”Copley Square adalah tempat bergengsi seperti di Monas Jakarta karena ini pusat kota. Pemerintah kota ini memberikan izin buat pentas orang asing merupakan sesuatu yang hal yang luar biasa,” ungkap Ghafur.

Apresiasi yang sama juga disampaikan Haryo. Menurut Haryo, pertunjukan seni menjadi ajang promosi untuk Indonesia. Melalui seni, orang asing menjadi tahu lebih jauh tentang Indonesia dan akhirnya tertarik berkunjung ke Indonesia.

Gemma Ivana Miranda, penggagas New England Indonesian Festival, menyatakan, misi mahasiswa menampilkan seni pertunjukan budaya Indonesia karena melihat banyak orang Indonesia tinggal dan sekolah di Boston dan sekitarnya.

No comments

Powered by Blogger.